Badui
Dalam, Banten — Suasana hening dan damai menyambut rombongan santri kelas IX
SMPTQ Al Azka dan dewan guru dari salah satu pesantren di Banten saat
menapakkan kaki di Kampung Badui, kawasan yang masih teguh mempertahankan adat
istiadat leluhur mereka. Kunjungan ini menjadi bagian dari program edukatif dan
budaya bertajuk "Journey to the Badui Tribe", yang bertujuan
memperkaya pengalaman spiritual dan sosial para santri.
Perjalanan dimulai sejak malam hari dengan menempuh perjalanan
darat dan trekking melewati jalur alami yang menantang. Setibanya di Kampung
Badui Dalam, rombongan disambut oleh warga setempat dengan ramah, meskipun
dengan keterbatasan komunikasi karena adat Badui yang tidak memperbolehkan
penggunaan teknologi modern.
Selama dua hari kunjungan, para santri dan guru diajak untuk
menyelami langsung kehidupan masyarakat Badui. Mereka menyaksikan bagaimana
warga menjalani kehidupan tanpa listrik, kendaraan bermotor, dan teknologi, semua
dilakukan dengan penuh kesadaran untuk menjaga keselarasan dengan alam dan
aturan adat yang diwariskan turun-temurun.
Di sela kegiatan, para santri berdialog langsung dengan tokoh adat
dan mengikuti sesi diskusi santai mengenai filosofi hidup masyarakat Badui. Tak
sedikit dari mereka yang merasa takjub dengan nilai-nilai kejujuran,
kesederhanaan, serta keteguhan masyarakat Badui dalam menjaga tradisi dan
spiritualitas.
"Kami
belajar banyak hal dari masyarakat Badui. Kesederhanaan mereka justru
mengajarkan kami makna syukur, kemandirian, dan kehidupan yang seimbang," ujar Ustadz Siswono,
salah satu guru pendamping dalam perjalanan tersebut.
Para santri juga diajak mengamati proses pertanian tradisional,
pembuatan kain tenun khas Badui, hingga aturan adat yang begitu ketat, seperti
larangan mengambil gambar atau membawa barang-barang modern di wilayah Badui
Dalam.
Program ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai toleransi,
penghargaan terhadap budaya lokal, serta memperkaya wawasan santri tentang
ke-Indonesiaan. Tak hanya mempererat hubungan antarmanusia, perjalanan ini juga
menjadi refleksi spiritual yang memperkuat hubungan manusia dengan Tuhan dan
alam semesta.
Kunjungan ditutup dengan doa bersama dan penyampaian kesan dari
para santri, yang merasa terinspirasi untuk lebih mencintai budaya Indonesia
dan menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Journey
to the Badui Tribe" bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan jiwa, menemukan
makna hidup dalam kesunyian hutan, keramahan tradisi, dan kekayaan budaya yang
nyaris terlupakan.