OPTIMALISASI PEMAHAMAN DAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN DI SEKOLAH MELALUI PROGRAM P5

Sebagai salah satu rangkaian kegiatan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5, SMP Tahfizhul Qur’an Al Azka melaksanakan pendidikan anti bullying pada Jumu’ah (29/11/2024) dengan tema “Optimalisasi Pemahaman dan Pencegahan Bullying Sekolah” yang diikuti seluruh santri putra-putri SMP, SMA dan Guru. Kegiatan ini termasuk salah satu rangkaian kegiatan di SMP Tahfizhul Qur’an Al Azka.

 

Pelaksanaan pendidikan anti bullying yang berlangsung menegaskan bahwa civitas academica SMP Tahfizhul Qur’an Al Azka berkomitmen untuk meniadakan praktik bullying dengan cara preventif, mengingat kasus perundungan menjadi persoalan yang membutuhkan perhatian khusus di berbagai lembaga pendidikan.

 

Dengan demikian, pendidikan anti bulliying di SMPTQ Al Azka khususnya di lingkungan pesantren yang sudah dimulai sekitar dua tahun lalu akan tetap dilanjutkan. Hal tersebut terkonfirmasi dari apa yang telah disampaian oleh Miss Muslimah Indonesia asal Banten Aida Rumain, S.H. selaku pemateri, Beliau menyampaikan tujuan kegiatan ini, diantaranya adalah:

  1. Santri dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang perundungan.
  2. Mengetahui dampak negatif bullying secara emosional, psikologis dan fisik.
  3. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya bullying.
  4. Menumbuhkan rasa saling menghormati, empati dan toleransi.
  5. Mengetahui cara mencegah dan mengatasi bullying.
  6. Mengetahui tindakan yang tepat untuk mencegah bullying.
  7. Memberdayakan santri untuk menolak kekerasan dan perundungan.

Selain Aida Rumain, hadir pula guru bimbingan dan Konseling (BK) Bu Harni, MM. “Kita lebih baik mencegah dari pada mengobati,” imbuhnya saat memberikan keterangan terkait kegiatan ini.

 

Menurut Ust. M. Abdul Chamid, selaku Kepala Sekolah SMPTQ Al Azka, “Rencananya pendidikan anti bullying akan dilakukan secara intensif dengan menggandeng beberapa pakar, seperti TNI, kepolisian dan akademisi”. Rencana itu diharapkan dapat mencegah terjadinya perundungan yang menjadi persoalan di lembaga pendidikan secara umum selama ini.

 

“Rencananya pendidikan anti bullying di SMPTQ Al Azka akan dilakukan lebih intensif lagi. Kalau biasanya satu tahun sekali, kedepan rencananya satu semester sekali. Hal itu bertujuan untuk mencerdaskan santri dalam berperilaku yang positif dan berakhlak mahmudah,” tutur Ust. Siswono saat ditemui di Perpustakaan Sekolah.

 

Keterangan yang sama juga disampaikan oleh Ust. Fahrul Hidayat, bahwa kegiatan ini membuktikan komitmen sekolah dalam mencegah terjadinya perundungan. Menurutnya sekolah berusaha sebaik-baiknya memberikan pelayanan yang aman, humanis, serta bebas dari perundungan, sehingga wali santri tidak perlu cemas dan ragu untuk mendo’akan putra-putrinya menjadi seorang penghafal Al-Qur’an.

“Kegiatan seperti ini menunjukkan komitmen yang sungguh-sungguh untuk mencegah terjadinya bullying di sekolah. Sekolah terus berusaha untuk melayani dengan nyaman, humanis, tidak ada  bullying lagi,” tutur Ust. Fathurrahman saat memberi keterangan di depan Kantor sekolah.

 

Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 sampai 11.00 WIB, dapat berlangsung dengan penuh khidmat. Seluruh santri bersama-sama dapat turut mendeklarasikan anti bullying di lingkungan sekolah. Upaya semacam ini setidaknya dapat memberikan kesan dan pengetahuan bagi seluruh santri agar berpikir dahulu sebelum bertindak.

 

Penulis: SMPTQ