Sebagai salah satu rangkaian kegiatan Project
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5, SMP Tahfizhul Qur’an Al Azka melaksanakan pendidikan anti bullying pada Jumu’ah
(29/11/2024) dengan tema “Optimalisasi Pemahaman dan Pencegahan Bullying Sekolah” yang diikuti seluruh santri
putra-putri SMP, SMA dan Guru. Kegiatan ini termasuk salah satu rangkaian
kegiatan di SMP Tahfizhul Qur’an Al Azka.
Pelaksanaan pendidikan anti bullying yang berlangsung menegaskan bahwa civitas academica SMP
Tahfizhul Qur’an Al Azka berkomitmen untuk meniadakan praktik bullying dengan
cara preventif, mengingat kasus perundungan menjadi persoalan yang
membutuhkan perhatian khusus di berbagai lembaga pendidikan.
Dengan demikian, pendidikan anti bulliying di SMPTQ
Al Azka khususnya di lingkungan pesantren yang sudah dimulai sekitar dua tahun
lalu akan tetap dilanjutkan. Hal tersebut terkonfirmasi dari apa yang telah
disampaian oleh Miss Muslimah Indonesia asal Banten Aida Rumain, S.H. selaku
pemateri, Beliau menyampaikan tujuan kegiatan ini, diantaranya adalah:
Selain Aida Rumain, hadir pula guru bimbingan dan Konseling (BK) Bu Harni, MM. “Kita lebih baik mencegah dari pada mengobati,” imbuhnya
saat memberikan keterangan terkait kegiatan ini.
Menurut Ust. M. Abdul Chamid, selaku
Kepala Sekolah SMPTQ Al Azka, “Rencananya pendidikan anti bullying akan dilakukan secara intensif dengan menggandeng beberapa pakar,
seperti TNI, kepolisian dan akademisi”. Rencana itu diharapkan dapat mencegah
terjadinya perundungan yang menjadi persoalan di lembaga pendidikan secara umum
selama ini.
“Rencananya pendidikan anti bullying di SMPTQ
Al Azka akan dilakukan lebih intensif lagi. Kalau biasanya satu tahun sekali,
kedepan rencananya satu semester sekali. Hal itu bertujuan untuk mencerdaskan
santri dalam berperilaku yang positif dan berakhlak mahmudah,” tutur Ust. Siswono
saat ditemui di Perpustakaan Sekolah.
Keterangan
yang sama juga disampaikan oleh Ust. Fahrul Hidayat, bahwa kegiatan ini
membuktikan komitmen sekolah dalam mencegah terjadinya perundungan. Menurutnya sekolah
berusaha sebaik-baiknya memberikan pelayanan yang aman, humanis, serta bebas
dari perundungan, sehingga wali santri tidak perlu cemas dan ragu untuk mendo’akan
putra-putrinya menjadi seorang penghafal Al-Qur’an.
“Kegiatan seperti ini menunjukkan komitmen yang sungguh-sungguh
untuk mencegah terjadinya bullying di sekolah. Sekolah terus berusaha untuk
melayani dengan nyaman, humanis, tidak ada bullying lagi,” tutur Ust. Fathurrahman saat memberi
keterangan di depan Kantor sekolah.
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 sampai 11.00 WIB, dapat
berlangsung dengan penuh khidmat. Seluruh santri bersama-sama dapat turut
mendeklarasikan anti bullying di lingkungan sekolah. Upaya semacam ini
setidaknya dapat memberikan kesan dan pengetahuan bagi seluruh santri agar
berpikir dahulu sebelum bertindak.
Penulis: SMPTQ